Sirip Ekor adalah sirip yang sering dijadikan acuan apakah ikan cupang kita merupakan cupang plakat, serit atau halfmoon. Untuk jenis halfmoon, tulang sirip yang baik adalah tulang sirip dengan perpecahan/pembagian yang ideal, 1 tulang sirip membelah menjadi 2 tulang sirip dan terakhir menjadi 4 tulang sirip. Jika diujung selaput sirip ekor memiliki16 tulang sirip, ini bisa dikatakan cupang kita adalah cupang jenis rosetail. Kendala terbesar sirip rosetail adalah karena tulangnya terlalu banyak, sehingga ikan sulit menunjukan bukaan sirip ekor yang baik dan biasanya sirip ekor akan rusak.Jarak antar tulang sirip juga harus sama besarnya. Kita dapat menilai cupang halfmoon yang masih berbadan 3-4 cm dengan melihat jarak antara perpecahan dari 1 tulang sirip menuju 2 dan menuju 4. Apabila dari 1 tulang menuju 2 tulang masih berada di dekat pangkal (daerah paling dekat ke tubuh ikan) sirip ekor, dan jarak dari 2 tulang menuju 4 berada di ujung ( daerah paling jauh dari tubuh ikan) sirip ekor, maka ikan halfmoon kita memiliki kemungkinan ekor halfmoon yang indah.Ekor halfmoon yang tengahnya terbelah dua dikenal dengan istilah doubletail. Ikan jenis ini memiliki jumlah tulang sirip ekor yang sama dengan halfmoon umumnya, 1-2-4. Doubletail yang bagus adalah doubletail dengan komposisi yang seimbang antara bagian ekor atas dan ekor bawah. Selain itu, pilihlah doubletail dengan tanpa jarak atau spasi diantara belahan sirip ekor atas dan bawah. Namun jangan pula memilih doubletail dengan sirip ekor atas dan bawah yang terlalu rapat. Jika terlalu rapat biasanya sirip ekor tidak bisa terbuka dengan lebar karena terlalu berat menopang tulang sirip.Tulang sirip ekor jenis plakat juga terbelah seperti halfmoon dengan perpecahan 1 menjadi 2 tulang sirip. Plakat yang baik memiliki perpecahan tulang 1 ke 2 di ujung ( daerah paling jauh dari tubuh ikan) sirip ekor. Jarak antara tulang sirip juga harus sama besar. Di jenis plakat juga terkadang kita temui ikan plakat doubletail. Sebagian tidak menyukai plakat doubletail, namun tidak ada salahnya untuk mengkoleksi jenis ini.
Untuk jenis serit, wah… ini bisa panjang diceritakan. Hehehehe. Namun tetap sama formasinya. Tulang sirip ekor akan terbelah belah, dari 1 menjadi 2. Saat ini lebih banyak jenis cupang serit yang tulangnya terbelah dari 1 menjadi 2 di sirip ekor. Karena tulang sirip lebih panjang dari pada selaput sirip, maka ikan serit sering kali terlihat tulangnya menjuntai.
Serit yang bagus selayaknya memiliki tulang sirip ( ekor, atas dan bawah) yang panjang dan kokoh. Tidak boleh patah, bengkok ataupun tergulung. Semakin panjang semakin baik. Jarak antara tulang sirip (atas, bawah maupun ekor) harus sama.
Yang istimewa dari cupang serit adalah pada sirip ekornya ada yang berbentuk menyilang, biasa dikenal dengan istilah kingcrowntail. Jenis ini sangat jarang dan harganya bisa sangat tinggi. Untuk mendapatkan jenis ini juga tidak bisa didapatkan dari keturunan induk. Masih menjadi bahan penelitian bagaimana bisa mendapatkan king crowntail dengan cara keturunan.
Di awal tahun 2000, cupang serit juga memiliki keunikan di sirip ekornya yang ujung nya membelah menjadi 4, 6, 8. jenis ini sudah sangat jarang ditemui saat ini. Mungkin karena masyarakat lebih menyukai cupang serit belah 2 karena mengincar king crowntail. Saya pribadi tetap menyukai serit dengan ekor belah 4, 6, atau 8 karena bosan melihat serit belah 2.
Tulang sirip atas tidak terlalu berbeda dari tulang sirip bawah. Kerapatan dan kekuatan menjadi nilai plus untuk menopang selaput sirip. Bentuknya tidak harus trapesium, namun hindari ikan dengan sirip atas berbentuk segitiga. Ikan dengan bentuk sirip atas segitiga terlihat kurang cantik karena umumnya tidak memilki sirip atas yang lebar. Warna pada sirip ataspun diusahakan satu warna saja, kecuali ikan hias kita memiliki warna kombinasi yang indah.
Untuk doubletail, selain sirip ekor yang membelah, cupang doubletail yang bagus adalah cupang dengan sirip atas yang panjang. Sirip atas doubletail mendekati mata ikan cupang. Panjangnya bisa mencapai ¾ dari panjang tubuh ikan cupang hias.
Artikel Terkait :
0 komentar:
Posting Komentar