Mengenali kondisi siap breeding pada kenari

Senin, 27 Januari 2014 0 komentar
Dibandingkan dengan breeding (penangkaran) burung kicauan lainnya,kenari bisa dibilang relatif lebih mudah untuk dikembangbiakkan. Meski demikian, kita tetap harus jeli mengamati perilaku dan perubahan yang bisa terjadi pada calon induk. Salah satunya adalah memahami kondisi kenari yang siap breeding, agar hasilnya bisa segera kita rasakan: burung cepat kawin, induk betina segera bertelur dan mengeram, lalu menetaslah anakan / piyikan yang menjadi simbol awal keberhasilan dalam penangkaran kenari.
Kenali beberapa kondisi sebelum breeding kenari
Kenali kondisi siap breeding pada kenari 
Banyak penggemar kenari yang mencoba beternak, lalu kecele oleh penampilan calon induk betina yang seperti minta kawin. Namun setelah disatukan dengan pasangannya, ternyata tidak pernah terjadi proses perkawinan.
Apabila masalah seperti ini kerap terjadi, tentu lama bagi kita untuk melihat dan menikmati hasilnya. Bahkan jika tak pernah teratasi, hanya melahirkan rasa frustasi yang berujung pada terhentinya impian menjadi penangkar kenari.
Padahal, yang terjadi sebenarnya adalah burung betina (bisa juga burung jantan) dalam kondisi belum siap breeding, alias belum siap untuk berkembang biak.
Bahkan ketika burung betina belum siap breeding, sementara yang jantan sudah siap, akan sering terlihat perilaku agresif dari burung jantan karena birahinya tak tersalurkan.
Kondisi siap breeding pada kenari betina
Lalu, bagaimana kita bisa membedakan antara burung yang sudah siap dan belum siap breeding? Berikut ini beberapa kondisi yang secara umum perlu diperhatikan, terutama pada kenari betina :
  1. Apakah kulit sekitar vent bengkak dan mengkilap ?
    Burung kenari betina yang siap kawin dapat diamati dari kondisi kulit di sekitar vent / kloaka. Biasanya akan terlihat bengkak, kemerahan, dan mengkilap. Jika daerah tersebut tampak kering dan bersisik, itu pertanda burung belum siapbreeding.
  2. Apakah kulit perut terasa panas ?
    Apabila iya, berarti burung dalam kondisi sudah siap breeding. Jika hanya terasa sedikit hangat, berarti belum siap breeding.
  3. Apakah kulit perut mengencang ?
    Jika iya, itu artinya burung dalam kondisi siap breeding. Jika kulit di sekitar perut terlihat berkerut, itu menandakan burung belum siap breeding.
  4. Apakah kondisi burung gemuk ?
    Jika iya, burung sudah dalam kondisi siap breeding. Jika terlihat kurus, menandakan burung belum siap breeding.
  5. Apakah bagian dada terlihat tipis atau nyilet ?
    Jika iya, burung belum siap breeding.
Perhatikan tanda sekitar ventnya jika bengkak tetapi kering (kiri) itu artinya burung belum siap breeding, tapi jika merah dan membengkak (kanan) burung siap breeding
Vent kering pertanda belum siap breeding (gambar kiri). Jika vent terlihat bengkak, merah, dan mengkilap, berarti burung siap breeding.
—-
Selain dari kondisi di atas , burung betina juga bisa dites dengan potongan kertas koran. Jika burung merobek-robeknya di bawah sangkar, itu menandakan dia sudah siap membuat sarang. Perilaku lain yang bisa diamati dari kenari betina yang siap breeding adalah sering gelisah, misalnya kerap terbang tanpa tujuan (bolak-balik) di dalam sangkar, dan sering memanggil-manggil si jantan.
Kondisi siap breeding pada kenari jantan
Untuk menentukan apakah kenari jantan siap breeding atau belum, bisa terlihat dengan jelas dari perilakunya. Secara umum burung jantan akan memasuki kondisi breeding lebih cepat daripada burung betina. Sesuai dengan kodratnya, burung jantan  akan berusaha membuat birahi calon pasangannya meningkat dengan lagu-lagunya yang lantang dan akan terus mengajak si betina untuk masuk pada kondisi breeding.
Selain terlihat dari intensitas kicauannya, kenari jantan yang memasuki masabreeding juga bisa dilihat melalui perilakunya yang selalu menurunkan kedua sayapnya saat bernyanyi (mungkin semacam ambil posisi, karena setelah itu suara kicauannya menjadi lebih lantang).
Memang, terkadang ada juga kenari jantan yang terlambat memasuki masabreeding akibat beberapa faktor. Misalnya kualitas pakan di bawah standar, dan itu sudah berlangsung cukup lama, sehingga birahinya tak bisa maksimal. Bisa juga burung jantan dalam kondisi kurang fit atau kurang sehat.
Secara keseluruhan, sebaiknya kita menunggu kenari betina dalam kondisi siap breeding dulu. Jika sudah siap, barulah dipasangkan dengan burung jantan yang memiliki kondisi siap breeding lebih cepat daripada betina. Dengan demikian, proses perkawinan bisa lebih cepat, dengan tingkat kesuburan / fertilitas yang lebih tinggi.
Namun jika Anda merasa burung betina terlalu lambat memasuki masa breedingnya, hal tersebut bisa diatasi dengan memberikan pakan berprotein tinggi, disertai suplemen khusus seperti BirdMature.
Jika burung sehat dan selalu mendapatkan pakan berkualitas selama masa reproduksi, tentu pasangan induk akan produktif hingga 4-5 tahun ke depan. Setelah itu, tingkat produktivitasnya secara alami akan menurun seiring dengan pertambahan umur.
Namun, ketika Anda sudah memahami benar bagaimana kondisi breeding pada kenari betina dan jantan, tidak sulit untuk melakukan penggantian induk setelah berproduksi selama 4-5 tahun. Program replacement atau regenerasi indukan harus dijalankan secara konsisten, selama Anda masih ingin menjadi penangkar kenari.
Semoga bermanfaat.
—-

0 komentar:

Posting Komentar